Friday 1 November 2013

Manfaat & Khasit buah Kurma menurut Islam & Penenlitian

Kurma adalah buah yang tumbuh dari pohon palem keluarga Arecaceae dari genus phoenix.  Nama ilmiah kurma adalah dactylifera phoenix. Kurma diyakini berasal dari tanah di sekitar tepi sungai Nil dan Efrat. Buahnya dikenal dengan nama buah kurma yang biasa dikonsumsi sebagai manisan, terutama di bulan puasa. Kurma sering dijadikan hidangan untuk berbuka puasa. Rasanya yang manis karena kandungan gula alami di dalamnya dipercaya bisa mengembalikan kebugaran tubuh setelah seharian berpuasa.
Kurma segar memiliki daging berserat lembut dan rasanya sangat manis, seperti campuran sirup gula dan madu. Daging buah kurma berisi gula sederhana seperti fruktosa dan dekstrosa yang mudah dicerna dan cepat mengisi ulang energi tubuh. Karena karakteristik tersebut, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa.

Kurma telah banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Shallahu 'alaihi wasallam. Bahkan belakangan disebutkan menurut penetian buah kurma dapat menambah darah, menambah stamina serta mengobati Demam berdarah. berikut penjelasannya.

1. KURMA DALAM AL QUR'AN

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melebihkan kurma dari buah-buahan yang lain, Alloh Subhanahu wa Ta'ala menyebutnya di 20 tempat yang berbeda di dalam Al-Qur'an dengan memakai lafadz pohon kurma : an - Nakhl,an-Nakhiil atau an-Nakhlah.

Anda dapat mempelajari sendiri di dalam Al-Qur'an di surat : Ar-Rahman: 11, Al-Qaf:10, Yaasiin: 67, Ar-Ra'du: 4, Maryam: 25-26 (Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : ‘Tiada sesuatu yang lebih baik dari perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah'.), Maryam :23, Al-Baqarah: 266, Al-An'am: 99, Al-An'am: 141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra': 91, Al-Kahfi:32, At-Taha: 71,Al-Mu'minun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68, Al-Haaqah: 7 dan ‘Abasa: 29.

2. KURMA DALAM HADITS NABI.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sering menjelaskan manfaat kurma, antara lain :

1. Memakan 7 buah kurma dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam Shahih Buhari dan Muslim, diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir'.
Ajwah merupakan salah satu jenis kurma yang berasal dari Madinah, dikenal sebagai kurma Hijaz yang terbaik dari seluruh jenisnya. Bentuknya bagus, padat dan agak keras, namun termasuk kurma yang paling lezat, harum dan empuk. Biasanya kalau anda survey ke pasar, dia memiliki harga yang paling tinggi diantara yang lain.
Di sana tamr merupakan makanan pokok sebagaimana gandum bagi bangsa-bangsa lain. Beberapa kelebihan kurma antara lain:
- Termasuk jenis makanan, obat dan buah-buahan
- Cocok dikonsumsi oleh hampir seluruh jenis tubuh manusia
- Berguna untuk memperkuat suhu tubuh alami dan tidak menimbulkan reduksi timbunan ampas yang merusak di dalam tubuh.
- Mencegah pembusukan dan kerusakan makanan.

2. Kurma Ajwa berasal dari surga dan dapat mengobati racun
Sebagaimana sabda Rosululloh Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Kurma ‘Ajwah itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun". HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.

3. Kurma mencegah pemiliknya dari kelaparan.

‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya' (HR. Muslim no. 2046)
‘Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, seperti rumah yang tidak ada makanan di dalamnya' (HR. Ibnu Majah no. 3328)

4. Kurma sangat baik untuk menjadi bekal, bahkan pada waktu perang. HR. Muslim no.1910.

5. Kurma untuk mentahnik bayi, HR. Al Bukhari no. 5467,3909,5469,5470 dan Muslim no. 2145,2146
Tahnik adalah mengunyah sesuatu kemudian meletakkannya di langit-langit mulut si bayi. Imam Nawawy rahimahullah dalam kitab syarah Muslim menjelaskan bahwa:
- Anjuran mentahnik bayi yang baru dilahirkan adalah sunnah, berdasarkan ijama'.
- Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang shalih, baik laki-laki maupun perempuan.
- Lebih utama mentahnik dengan kurma
- Memberikan kesempatan kepada orang yang shalih untuk memberi nama.

6. Disunahkan memakan kurma sebelum berangkat untuk Idul Fitri dalam jumlah ganjil, HR Bukhari no.953 dan Ibnu Majah no. 1354.

3.  Khasiat KURMA MENURUT PENENLITIAN.
    1. Kaum Arab Badui, yang makan kurma secara teratur, menunjukkan tingkat kejadian yang sangat rendah dari kanker dan penyakit jantung.
    2. Buah kurma kaya serat yang mencegah penyerapan kolesterol LDL dalam usus. Kandungan serat kurma juga membantu melindungi selaput lendir usus dengan mengurangi paparan dan mengikat bahan kimia yang menyebabkan kanker usus besar.
    3. Sebagai makanan laksatif (laxative food), kurma bermanfaat melancarkan buang air besar dan mencegah konstipasi.
    4. Kurma mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui bersifat anti infeksi, anti-inflamasi dan anti-hemoragik.
    5. Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit tetap sehat. Konsumsi buah-buahanalami yang kaya akan vitamin A diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
    6. Kurma merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Besi adalah komponen dari hemoglobin di dalam sel darah merah yang menentukan daya dukung oksigen darah.
    7. Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
    8. Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan dibutuhkan oleh tubuh untuk kontraksi otot, penggumpalan darah dan konduksi impuls saraf.
    9. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai unsur pendukung untuk enzim antioksidan superoksida dismutase.
    10. Tembaga diperlukan dalam produksi sel darah merah.
    11. Magnesium sangat penting bagi pertumbuhan tulang.
    12. Kurma kaya akan vitamin K dan vitamin B-kompleks, yaitu piridoksin (vitamin B-6), niacin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin ini membantu tubuh dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K sangat penting dalam pembekuan darah dan metabolisme tulang.

    Thursday 31 October 2013

    Islam Agama Sempurna ??

    Jika ada yang bertanya kepada anda: "Apakah agama Islam ini masih membutuhkan penyempurnaan dan masukan akal pikiran dan pendapat orang-per orang? Jawabannya adalah: "Islam adalah agama yang telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan baik politik, sosial, ideologi dll. sehingga sama sekali tidak membutuhkan lagi ide-ide dan inovasi baru untuk mengkritisi dan menyempurnakan agama Allah ini." 

    Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
    (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا ) (٣)

    artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (Al-Maaidah: 3)

    Asbath mengatakan, dari as-Suddi, “Ayat ini turun pada hari ‘Arafah, dan setelah itu tidak ada lagi ayat yang turun yang menyangkut halal dan haram (artinya masih ada ayat yang turun, namun bukan dalam perkara halal dan haram). Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kembali (dari haji Wada') dan setelah itu beliau wafat.”

    Mengenai firman-Nya : اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu.”
    Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwasanya dia berkata “Maksudnya adalah Agama Islam. Allah telah mengabarkan Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman bahwa Allah telah menyempurnakan keimanan kepada mereka, sehingga mereka tidak membutuhkan penambahan (syariat baru) sama sekali. Dan Allah Azza wa Jalla telah menyempurnakan Islam dan Allah tidak akan pernah menguranginya, bahkan Allah telah meridhainya, sehingga Allah tidak akan memurkainya, selama-lamanya.”

    Ibnu Jarir dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia setelah hari ‘Arafah, yaitu setelah 81 hari.”. Selanjutnya ia menceritakan, Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, dari Harun bin Antarah, dari ayahnya, ia berkata, “Ketika turun ayat: اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu.” Yaitu pada haji akbar (besar), maka ‘Umar Radhiyallahu anhu menangis, lalu Nabi Shalalllahu 'alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Umar Apa yang menyebabkan engkau menangis?” ‘Umar Radhiyallahu anhu menjawab, “Aku menangis disebabkan selama ini kita berada dalam penambahan agama kita. Tetapi jika telah sempurna, maka tidak ada sesuatu yang sempurna melainkan akan berkurang.” Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Engkau benar.” (Tafsir Ibnu Katsir secara ringkas)

    maksud dari perkataan Umar di atas ialah ketika Islam telah sempurna dan Wahyu telah terputus dengan Wafatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam maka setelah hal tersebut dan berjalannya waktu sebagian umat Islam akan meninggalkan Syariat Islam yang telah sempurna, maka pada saat itu syariat islam menjadi asing, sebagaimana yang kita rasakan pada hari ini.

    Dari Thariq bin Syihab, ia berkata, “Ada seorang Yahudi yang datang kepada ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, lalu berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kalian membaca sebuah ayat dalam kitab kalian. Jika ayat tersebut diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu (hari turunnya ayat itu) sebagai Hari Raya.’ ‘Ayat yang mana?’ tanya ‘Umar Radhiyallahu anhu. Orang Yahudi itu berkata, ‘Yaitu firman-Nya:

    الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

    ‘… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu ...’ [Al-Maa-idah: 3]

    Maka ‘Umar Radhiyallahu anhu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah mengetahui hari dan tempat ketika ayat itu turun kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Diturunkannya ayat itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu di ‘Arafah pada hari Jum’at.’ (atsar riwayat Al-Bukhari (no. 45, 4407, 4606, 7268) dan Muslim (no. 3017 (5))