Thursday 31 October 2013

Islam Agama Sempurna ??

Jika ada yang bertanya kepada anda: "Apakah agama Islam ini masih membutuhkan penyempurnaan dan masukan akal pikiran dan pendapat orang-per orang? Jawabannya adalah: "Islam adalah agama yang telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan baik politik, sosial, ideologi dll. sehingga sama sekali tidak membutuhkan lagi ide-ide dan inovasi baru untuk mengkritisi dan menyempurnakan agama Allah ini." 

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
(الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا ) (٣)

artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (Al-Maaidah: 3)

Asbath mengatakan, dari as-Suddi, “Ayat ini turun pada hari ‘Arafah, dan setelah itu tidak ada lagi ayat yang turun yang menyangkut halal dan haram (artinya masih ada ayat yang turun, namun bukan dalam perkara halal dan haram). Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kembali (dari haji Wada') dan setelah itu beliau wafat.”

Mengenai firman-Nya : اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu.”
Ali bin Abi Thalhah berkata, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwasanya dia berkata “Maksudnya adalah Agama Islam. Allah telah mengabarkan Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman bahwa Allah telah menyempurnakan keimanan kepada mereka, sehingga mereka tidak membutuhkan penambahan (syariat baru) sama sekali. Dan Allah Azza wa Jalla telah menyempurnakan Islam dan Allah tidak akan pernah menguranginya, bahkan Allah telah meridhainya, sehingga Allah tidak akan memurkainya, selama-lamanya.”

Ibnu Jarir dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia setelah hari ‘Arafah, yaitu setelah 81 hari.”. Selanjutnya ia menceritakan, Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, dari Harun bin Antarah, dari ayahnya, ia berkata, “Ketika turun ayat: اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu.” Yaitu pada haji akbar (besar), maka ‘Umar Radhiyallahu anhu menangis, lalu Nabi Shalalllahu 'alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Umar Apa yang menyebabkan engkau menangis?” ‘Umar Radhiyallahu anhu menjawab, “Aku menangis disebabkan selama ini kita berada dalam penambahan agama kita. Tetapi jika telah sempurna, maka tidak ada sesuatu yang sempurna melainkan akan berkurang.” Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Engkau benar.” (Tafsir Ibnu Katsir secara ringkas)

maksud dari perkataan Umar di atas ialah ketika Islam telah sempurna dan Wahyu telah terputus dengan Wafatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam maka setelah hal tersebut dan berjalannya waktu sebagian umat Islam akan meninggalkan Syariat Islam yang telah sempurna, maka pada saat itu syariat islam menjadi asing, sebagaimana yang kita rasakan pada hari ini.

Dari Thariq bin Syihab, ia berkata, “Ada seorang Yahudi yang datang kepada ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, lalu berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kalian membaca sebuah ayat dalam kitab kalian. Jika ayat tersebut diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu (hari turunnya ayat itu) sebagai Hari Raya.’ ‘Ayat yang mana?’ tanya ‘Umar Radhiyallahu anhu. Orang Yahudi itu berkata, ‘Yaitu firman-Nya:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

‘… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu ...’ [Al-Maa-idah: 3]

Maka ‘Umar Radhiyallahu anhu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah mengetahui hari dan tempat ketika ayat itu turun kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Diturunkannya ayat itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu di ‘Arafah pada hari Jum’at.’ (atsar riwayat Al-Bukhari (no. 45, 4407, 4606, 7268) dan Muslim (no. 3017 (5))


No comments:

Post a Comment